Hehe.. Konce belon pernah nyobain bikin review film... This is my first review

Harry Potter and The Goblet Of Fire
Cerita berawal dari mimpi Harry tentang Lord Voldemort dan kutukan Avada Kedavra nya dilanjutkan dengan kemelut di tengah Pembukaan Piala Dunia Quidditch lewat kemunculan para Death Eaters dan Dark Mark ular ala Lord Voldemort.
Dalam kekhawatiran tentang kemunculan para Death Eaters, sekolah sihir Hogwarts menjadi tuan rumah turnamen Triwizard antara 3 sekolah kenamaan : Hogwarts, Beauxbatons Academy, dan Durmstrang Institute. Peserta turnamen yg merupakan perwakilan tiap sekoalh ditentukan oleh The Goblet Of Fire. Dari Api tersebut muncul 3 nama peserta yaitu : Cedric Digorry, Fleur Delacour, dan Viktor Krumm. Akan tetapi kemudian sang api mengeluarkan nama ke 4 yaitu Harry Potter yang bahkan tidak melewati persyaratan pertama turnamen Triwizard yaitu berusia 17 tahun.
Kompetisi dibagi menjadi 3 tahap yang masing2 mengharuskan peserta mempertaruhkan nyawanya... Hingga di tahap terakhir, piala yang seharusnya menjadi simbol kemenangan ternyata merupakan alat teleport yg membawa Harry ke makam Voldemort... Di tempat itu darah Harry, tulang Tom Riddle Sr., dan potongan daging Wormtail berhasil membuat Voldemort bangkit kembali...
Film ke-4 Harry Potter ini memiliki alur yg sangat cepat.. sehingga sedikit membingungkan penonton. Wajar aja mengingat bukunya yg cukup tebal harus dituangkan menjadi film berdurasi 157 menit. Akibatnya tidak semua detail2 dari bukunya tereksplorasi dalam film.
Akan tetapi bagaimana pun film ini dibuat untuk penonton yang telah melihat 3 film sebelumnya. Jadi buat kamu yang belum melihat 3 film sebelumnya atau belum pernah membaca bukunya sebaiknya melihat film pertamanya terlebih dahulu.
Menurut Konce, film ini menarik untuk hiburan... My rate : 7 of 10