Positif Thinking Sajalah*

(Refleksi Sepekan Bencana Aceh)

Minggu pagi di kota Bandung tercinta
Setelah lari pagi di Sabuga
Kubeli Koran seperti biasa
Kunyalakan tv sambil istirahatkan raga
Ada breaking news di metrotv yang kukira tak luar biasa
Tsunami di aceh melanda

Senin pagi kembali ke jakarta
Tsunami di Aceh yang kukira biasa
Ternyata merupakan bencana luar biasa
Ribuan orang meregang nyawa
Tak terasa mengalirlah air mata
Menundukkan hati mengakui Yang Kuasa
Ya Allah... kenapa ???
Ya Allah... ampunilah kami...
Ya Allah... tolonglah kami...

Hari-hari sesudahnya
Banyaklah bantuan dan simpati kesana
Banyaklah orang menolong kesana
Diripun merasa malu hanya menyumbang sekedarnya
Kulihat anak tk pun menyumbang 8oo rb dari celengannya

Tapi masih banyak kekurangan penyaluran bantuan
Distribusi pun alakadarnya
Banyak orang mengkritik lambannya pemerintah dan tentara
Padahal saya yakin benar
Yang mengkritik sekarang masih punya waktu istirahat jauh lebih banyak, masih bisa menonton tv, masih bisa menyanyi, tidak demekian halnya dengan SBY dan pemerintahnya
Kita tahu, kondisi sebagian besar birokrat di aceh yang korup dan lamban, tentara yang stress, polisi yang sombong, tapi percayalah mereka telah melakukan jauh lebih banyak hal untuk menolong daripada kita
Saya juga yakin, siapapun presidennya, tidak megawati yang sekarang pandai mengkritik, amien rais, atau anggota parlemen yang tetap ngotot pergi keluar negeri menghabiskan sisa anggaran di saat Aceh butuh bantuan, mereka tidak akan lebih baik menangani darurat bencana ini
Saya bukan pendukung SBY dan kroninya,
Tapi saya mengajak saudara semua untuk mendukung mereka yang telah bahu-membahu menolong saudara kita di Aceh, bukan pandai mengkritik tanpa ada solusi.

Positif thinking sajalah!!
Bahwa mereka telah berbuat semaksimal mungkin membantu saudara kita di Aceh, dan ini saatnya kita mendukung mereka... .

Positif thinking sajalah!!
Bagi orang yang tetap menyelanggarakan perayaan tahun baru
Karena hidup di jakarta memang seperti meregang nyawa
Tidak apalah beberapa jam saja mengistirahatkan pikiran
Toh mereka tetap berempati kepada korban Aceh
Toh mereka juga mungkin menyumbang cukup banyak untuk Aceh

Positif thinking sajalah!!
Bagi tv, panitia perayaan tahun baru yang tetap ngotot mengadakan perayaan tahun baru
Karena pembatalan berarti hilang uang milyaran
Karena pembatalan ribuan orang juga hilang penghasilan
Karena pembatalan jadi tidak bisa menyumbang

Positif thinking sajalah!!
Bagi mereka yang mengkorupsi sebagian kecil dana bantuan
Karena hanya dengan uang itu mereka bisa makan
Jika tidak, mereka kelaparan
Jika kita menindak mereka dengan hukuman mati, mungkin lebih setengah penduduk Indonesia pun hilang (sindiran yang kuat pada episode Bajaj Bajuri Minggu Malam, 2 Januari 2004).

Positif thinking sajalah!!
Berpikir positif bukan berarti menyetujui dan membenarkan tindakan mereka
Berpikir positif sekarang ini merupakan reformasi sosial budaya yang telah dicanangkan pemerintah, mungkin banyak diantara kita yang tidak menyadari.
Berpikir positif banyak artinya bagi kita sendiri agar tidak iri, dengki, stress, menjalani hidup di Indonesia

Positif thinking sajalah!!
Semoga diri Anda menjadi sehat dengan berpikir positif.

*) Tulisan kedua dari refleksi sepekan bencana Aceh, setelah tulisan Andai saya seorang Malaysia

Source : Milis V_2K